1.
suara perempuan meraung
dari balik dinding
suara bulan melaung
dalam gonggong anjing
aku keluar. tiada orang di jalanan
bulan di sebalik awan
kulitku jadi malam
segalanya mencair dan diam.
cair dan diam
tubuh kulemparkan ke kasur.
aku tahu aku perlu masuk tidur dan
masuk ke dalam tidur.
namun suara telah menjelma kata-kata
dan kata-kata tak habisnya menjelma kebisingan
baiklah. malam ini aku akan menulis puisi
aku bimbang kalau tidur begini
dan esok pagi terbangun di sebuah kota jauh:
rambut-rambut jadi rumput-rumput
lengan-lenganku lorong kecil pedestrian
dadaku tempat akar-akar rumput menancapkan kakinya.
sebuah hutan kata kecil di tengah kota
2.
biarlah orang-orang berjenaka tentang dunia
aku cuma ingin kembali ke kamar
membaca buku cerita hantu
agar dapat lebih percaya
ada sesuatu yang lebih menakutkan selain
Kehidupan
kukuncikan pintu dari luar. aku tak akan pernah keluar rumah.
lebih mudah melawan musuh yang ada di depan.
berbanding mencari sesiapa di jalanan sebagai lawan
kalau malam ini aku menulis puisi lagi
ketahuilah, aku sedang membahagikan nyawaku
3.
hari masih pagi
orang-orang merancang arah jalan
sempadan dan letak tujuan
tapi kau sudah lebih dahulu
berfikir tentang kematian
matari menetas dari sebutir telur di dalam sarang.
di sebuah kota jauh
seseorang menuju abadi.
4.
di kamar sia-sia aku
kaucari. tak ada
aku sedang di jalanan memikirkan
di mana untuk berhenti
agar dapat bermula.
sedang kau di depan cermin, ingin percaya
ada sesuatu yang lebih gelap dari matahari.
5.
pagi: sebelum agak pagi
burung-burung di udara berpusar
menaburkan kicau terakhir
tusukan bukit melonggar
kaki-kaki hutan
perlahan melepaskan
cengkaman
demi cengkaman
barangkali saat-saat begini
seperti kali ini.
pagi: sebelum agak pagi
pusaran udara berhenti. ribut
melemparkan petir terakhir
tusukan matari melanggar
bibir-bibir air
perlahan melepaskan
kucupan
demi kucupan
tubuh yang kauserahkan
telah kembali kepadamu
kau pun mengangkat pulau purbamu
dan berjalan keluar dari: tidur