Dunia adalah sebuah jendela dan aku penat dengan lengkungannya
Karim Mohd berasal dari Setiu, Terengganu. Menulis sajak dan cerpen secara eceran selain bertindak selaku kurator kepada sebuah laman koleksi puisi haram, BilikPenyair. Kumpulan puisi debutnya, Nokturna (2018) diterbitkan oleh Penerbitan Kata-Pilar.
Buruan tahun ini
Mark Strand
Banana Yoshimoto
Wisława Szymborska
Adam Zagajewski
Afrizal Malna
Osamu Dazai
- 4 Sajak Alejandra Pizarnik
- Menulis cuma satu cara lain untuk
- Selamat datang, sayang?
- Memang
- Tak semua akan dituliskan diucapkan. Sebahagian disimpan dipendam
- Belenggu
Kata mereka
Buku
“Time tells me what I am. I change and I am the same.
-Mark Strand
I empty myself of my life and my life remains.”
Nokturna (2018)
Prakata • Tiga Sajak dari Nokturna • Pembelian
melihatmu
aku ingin keluar
tetapi aku pintu.
Di kota tiada laut untuk melepaskan duka; di dalam kamar, tiada langit yang menampung kesepian.
Dalam resah dan kepul asap kelabu, Karim masuk ke dalam mimpi, membawa bagasi kata-kata dan mencipta dunia jendela ajaib yang menyimpan rahsia.
Pintu kamar telah dibuka. Masuk dan bacalah rahsia-rahsianya.
Catatan Mimpi (2020)
Prakata • Tiga Sajak dari Nokturna • Pembelian
Pada suatu pagi aku terbangun dan menemui sebilah pisau di bawah bantal. Aku tidak bertanya pisau dicipta untuk apa; atau kenapa ia berada di situ. Lalu kuhiris kulit sendiri. Aku tidak bertanya kepada kulit, kenapa berdarah; atau kepada tangan, kenapa mengambil pisau. Kini darah telah mengalir deras seperti Niagara dari luka kecil tadi, membasahkan seluruh tubuh dan lantai kamar.
Sepilihan catatan mimpi dari buku di bawah bantal tidur Karim Mohd.