Belenggu

Merdeka Aku mau bebas dari segalaMerdekaJuga dari Ida PernahAku percaya pada sumpah dan cintaMenjadi sumsum dan darahSeharian kukunyah-kumamah Sedang meradangSegala kurenggutIkut bayang Tapi kiniHidupku terlalu tenangSelama tidak antara badaiKalah menang Ah! Jiwa yang menggapai-gapaiMengapa kalau beranjak dari siniKucoba dalam mati. 14 Juli 1943 –Chairil Anwar * “Kaureguk wain agar dapat mabuk dengannya, aku teguk jugaTeruskanTeruskan membaca “Belenggu”

Berkat Kesedihan

Berkat Kesedihan(dalam tidur, aku termimpi puisi ini) Seseorang yang pernah kucintai memberikansebuah kotak penuh kegelapan. Setelah bertahun lamanya baru aku mengertibahawa ini jua, satu hadiah. –Mary Oliver * Segala sengsara itu sudah berlalu.Tak perlu ditangiskan lagi. Dalam sebuah album purbakausaksikan wajah seorang anak Yahudilima belas minit sebelum ia mati.Kering sudah airmata. Kau jerang air,hirup teh,TeruskanTeruskan membaca “Berkat Kesedihan”

Design a site like this with WordPress.com
Mulakan